Jumat, 10 Juni 2011

KITAB AGAMA KHONGHUCU

KITAB AJARAN BESAR

Kitab ini ditulis oleh murid Nabi khongcu yaitu cingcu. Kitab ini merupakan kitab panduan pembinaan diri yang berisi tentang etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara dan dunia. Jumlah huruf yang ada dalam kitab thai hak ini adalah 1.753 huruf dan sistematika dari kitab ini adalah 1 Bab utama dan 10 bab uraian. Dalam bahasa inggris kitab ini di sebut dengan The Great Learning.

Dalam kata pengantar Kitab Thai Hak tersebut dikatakan bahwa Thai Hak ini adalah kitab warisan mulia kaum Khong yang merupakan ajaran permulaan untuk memasuki pintu gerbang kebajikan. Dengan mempelajari Kitab Thai Hak ini dapat diketahui cara belajar orang zaman dahulu.

Siapa yang akan mempelajari kitab-kitab lainnya seperti Lun Gi (Sabda Suci), Tiong Yong (Tengah Sempurna) dan Bingcu dapat mulai dengan mempelajari Kitab Thai Hak ini.

Kitab Thai Hak ini terdiri dari 10 bab, dan diawali dengan bab utama. Pembagiannya sebagai berikut :

  • Bab Utama terdiri dari 9 ayat
  • Bab I = 4 ayat
  • Bab II = 4 aya
  • Bab III = 5 ayat
  • Bab IV = 1 ayat
  • Bab V = 3 ayat
  • Bab VI = 4 ayat
  • Bab VII = 3 ayat
  • Bab VIII = 3 ayat
  • Bab IX = 9 ayat
  • Bab X = 23 ayat

Dengan demikian, jumlah keseluruhan ayat dalam kitab Thai Hak ini adalah 68 ayat.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, isi dari kitab Thai Hak ini sarat dengan nilai-nilai etika. Baik itu yang berhubungan dengan etika dalam kehidupan rumah tangga, maupun etika dalam bernegara. Hal ini dapat dilihat dalam bab utama, ayat 4 dan 5 sebagai berikut :

Orang zaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan yang bercahaya itu pada setiap umat di dunia, ia lebih dahulu mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti hakikat tiap perkara.

(Ajaran besar bab utama : 4)

dengan meneliti hakikat tiap perkara dapat cukuplah pengetahuannya, dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya, dengan tekad yang beriman dapatlah meluruskan hatinya, dengan hati yang lurus akan dapatlah membina dirinya, dengan terbina dirinya akan dapatlah membereskan rumah tangganya, dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan negeri yang teratur, akan tercapai damai di dunia.

(Ajaran Besar Bab Utama : 5)

Dari ayat-ayat diatas, dapat dikatakan bahwa untuk mewujudkan perdamaian dunia ini harulah dimulai dari keteraturan dan kedamaian rumah tangga sendiri. Untuk mewujudkan sesuatu yang besar harus dimulai dari yang kecil. Sebaliknya, tidak mungkin perdamaian dunia akan terwujud apabila rumah tangga setiap orang di dunia ini masih dalam keadaan tidak teratur.

Read More......

Senin, 10 Januari 2011

KISAH SEEKOR IKAN


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang ditepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, "lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."



Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dari bawah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu samapai kehilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati."

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, siikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sesepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sesepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, "Dimanakah air?"

Jawab ikan sepuh, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar tanpa air kita akan mati."

Kadang-kadang kita mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

Read More......