Rabu, 22 September 2010

“TIONG CHIU PIA / ZHONG QIU PING”


Teks Doa Sembahyang Tiong Chiu / Zhong Qiu

Kehadirat Tian Yang Maha Besar di Tempat Yang Maha Tinggi, dengan bimbingan Nabi Agung Kong Zi. Dipermuliakanlah !

Segenap puji dan syukur kami naikkan, berkenan Tian pada malam suci bulan purnama, bulan delapan Yinli ini kami berhimpun bersama untuk melaksanakan ibadah sembahyang Zhong Qiu, mensyukuri rahmat dan karunia yang telah Tian limpahkan bagi kehidupan semua makhluk di dunia ini.

Tian telah menciptakan alam semesta dan menjelmakan segenap makhluk, melengkapinya, sehingga genaplah San Cai (Tiga Dasar Kenyataan) :
TIAN (天) sebagai Khalik yang wajib kami Satya, bakti dan sujudi.
Di (地), Bumi semesta alam sebagai ciptaan TIAN yang mewujudkan Kemaha Kuasaan dan Maha Kasih Tian, dan
Ren (人), manusia sebagai yang terluhur diantara makhluk di muka bumi ini, yang mengemban Firman Tian (天命 Tian Ming) di dalam hidupnya, sehingga boleh berkembanglah Kebajikan, Pancaran Kemuliaan Tian.

Sembah dan sujud kami pada malam suci ini Tian berkenan menerimanya, semoga meneguhkan iman dan satya kami dalam menghayati Firman Tian yang menjadi Watak Sejati (性 Xing) manusia dan mengamalkannya, yakni :

Sadar untuk selalu berusaha hidup di Jalan Suci (道 Dao) , tenggang rasa, tepasalira kepada sesama dan memahami peranan agama sebagai pembimbing di Jalan Suci, sehingga berkah rahmat sentosa dan bahagia boleh meliputi penghidupan ini.

Dijauhkahlah hati kami dari segala kelemahan, sifat keluh gerutu kepada Tian dan sesal penyalahan terhadap sesama manusia. Senantiasa dapat tekun belajar hidup benar dari tempat yang rendah ini terus maju menuju tinggi menempuh Jalan Suci. Dikuatkanlah iman kami, yakin Tian senantiasa penilik, pembimbing dan penyerta hidup kami.

Shanzai !


MAKNA SEMBAHYANG ZHONG QIU 中秋
BA YUE SI WU- 15 Bulan 8 Yinli/Kongzili

OLEH : WS. MULYADI


PENGERTIAN ‘ZHONG QIU’ / Tiong Chiu
Zhong (中)= Tengah
Qiu (秋)= Musim gugur/rontok
Zhong Qiu (中秋) = Pertengahan musim rontok/gugur

Pada saat itu bulan paling bulat dan terang sepanjang tahun. Dilambangkan dengan kue yang bulat melambangkan terangnya bulan menyinari bumi.

Upacara sembahyang ini dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 8 Yinli/Kongzili (Ba Yue Si Wu) sebagai pernyataan syukur kepada Malaikat Bumi yang membawakan berkah atas Kebajikan (Fu De Zheng Shen / Tu Shen / Du Di Gong). Dilakukan dihadapan altar leluhur, Fu De Zheng Shen maupun di Kong Miao / Litang dengan sajian khusus berupa kue ‘Zhongqiu Bing’ (Tiong chiu Pia). Pada saat itu biasanya para petani merayakannya dengan penuh suka cita pula atas berkah dan hasil panen yang melimpah.

Menghormat kepada Fu De Zheng Shen hendaknya mengingatkan kita kepada Sabda Nabi Yi Yin, “Sungguh Miliki Yang Satu itu – Kebajikan” (Xian You Yi De). Dialah yang benar-benar berkenan kepada Tian. Jangan berkata Tian memihak, hanya Tian senantiasa melindungi yang satu, yaitu Kebajikan. Ingatlah bahwa, “Hanya Kebajikan sajalah yang berkenan kepada Tian. Memang hanya satu, Kebajikan” (惟 德 动 天 Wei De Dong Tian. 咸 有 一 德 Xian You Yi De)



LATAR BELAKANG ZHONG QIU

A.SEJARAH

1.Tradisi/adat

Sembahyang Dewi Bulan yang dihubungkan dengan posisi bulan bagi masyarakat pertanian (agraris). Sinar rembulan dianggap dapat memberikan kesuburan pada tanah bagi kaum petani dan pada malam purnama ini juga diikuti dengan musim panen.Mereka mengungkapkan rasa syukur dan suka cita pada saat itu.



2. Legenda Dewi bulan



Pada jaman dahulu ada 10 matahari yang sangat mempengaruhi kehidupan di bumi ini khayangan/langit matahari yang 9 dipanahnya hingga sisa satu. Dengan peristiwa tsb, membuat marah Yi Wang Ta Tie dan menghukum Ho Yi dan istrinya Chang Er dengan cara menjadikan mereka seperti pasangan biasa yang hidup di atas dunia. Suatu hari mereka menemukan obat awet muda sepanjang masa yang dimakan oleh istrinya sehingga tubuhnya menjadi ringan dan terbang menuju ke bulan. Sejak saat itulah Ho Yi tidak pernah menemui istrinya lagi. Maka pada saat bulan 8 tanggal 15 ia selalu menanti datangnya sang rembulan.

3. Lambang Perjuangan rakyat

Pada tahun 1206-1368 Masehi, selama 89 tahun Tiongkok dijajah oleh bangsa Mongol pimpinan Tieh Mu Chen pendiri Dinasti Ming. Sampai akhirnya dapat membebaskan diri berkat upaya Zhu Yan Chang yang menyampaikan pesan-pesan rahasia yang dibagikan melalui kue bulan kepada rakyat. Sejak itulah berdiri kerajaan Tiongkok pertama dibawah Dinasti Ming (1368-1644 SM). Kepemimpinan Tieh Mu Chen digantikan oleh adiknya bernama Hu Pit Lei Han (Ku Bilai Khan), pendiri Dinasti Yuan (1206-1368 M).

B. TRADISI

Pesta lampion menyambut saat purnama raya, memiliki keindahan tersendiri. Pada jaman dahulu kaum wanita jarang bepergian, pada malam purnama raya inilah dimanfaatkan oleh kaum muda-mudi untuk menikmati hiburan rakyat dan saling berkenalan bahkan untuk menemukan pasangan hidupnya.


C. Keagamaan (Religius)

• Ungkapan rasa syukur kepada Malaikat Bumi (Fu De Zhen Shen/Too Ti Kong/Hok Tek Cheng Sin) = Malaikat pembawa berkah atas Kebajikan.

• Ungkapan rasa syukur kepada Tian oleh para petani terutama di belahan bumi sebelah utara yang mengalami musim panen.

• Mereka melakukan sembahyang kehadapan Malaikat Bumi yang telah memberikan berkah atas kebajikan dengan sajian Zhong Qiu Pia.


Sabda Nabi Yi Yin (Nabi I Ien)

“Wei De Dong Tian - 惟 德 动 天

Hanya Kebajikan berkenan kepada Tian !

Jangan berkata Tuhan memihak kepadaku, hanya Tuhan senantiasa melindungi yang satu, yaitu Kebajikan – Xian You Yi De ” - 咸 有 一 德


Sembahyang 4 musim



Umat Ru (Khonghucu) melakukan sembahyang pada :


1. Musim Semi (Chun) disebut Yue

2. Musim Panas (Xia) disebut Di

3. Musim Gugur (Qiu) disebut Chang

4. Musim Dingin (Dong) disebut Zheng






Tersurat dalam Liji.XXII.24

”Upacara sembahyang Yue dan Di mengungkapkan kebenaran sifat Yang (positif, terang atau mengembang), upacara sembahyang Chang dan Zheng mengungkapkan kebenaran sifat Yin (negatif, gelap atau mengkerut)”


Kitab Zhong Yong XVIII : 1-3 halaman 56
Nabi bersabda, “Sungguh sempurna Laku Bakti Raja Wu dan Pangeran Zhou.
“Adapun yang dinamai berbakti ialah dapat baik-baik meneruskan pekerjaan mulia manusia/orang tuanya.
“Di dalam bersembahyang Musim Semi dan Sembahyang Musim Rontok hendaklah dibangun kembali Miao leluhur, diatur rapi barang-barang warisannya, diatur rapi pakaian-pakaiannya dan disajikan makanan sesuai dengan musimnya”


Tersurat dalam kitab LIJI.XXI.BAGIAN I.8-9

• Zhong Ni (Nabi Kongzi) menyelenggarakan sembahyang leluhur pada musim rontok (Chang), beliau maju menaikkan sajian kepada orang tuanya yang sudah marhum; tindak-lakunya begitu khusuk-tulus; tetapi langkah kakinya pendek-pendek dan sering diulangi.

• Seorang anak berbakti bila akan menyelenggarakan upacara sembahyang, selalu dipikirkan agar segala sesuatunya sudah siap tersedia; dan bila waktunya telah tiba, segala keperluan sudah harus siap; kemudian, dengan fikiran yang kosong (dari perkara lain), ia mengatur penampilannya.

• Bangunan dan ruang ibadah sudah diperbaiki, tembok dan atap sudah dibetulkan, beratus peralatan sudah siap, suami-isteri berjaga dan berpuasa, mandi dan berkeramas, digunakan pakaian lengkap. Ketika masuk membawa segala peralatan, betapa ia sungguh-sungguh dan tenang, betapa ia meresapi makna upacara, seolah-olah tidak kuasa mengangkat, seolah khawatir jatuh: sungguh, kalbunya sempurna dipenuhi rasa hormat dan semangat bakti. Diajukan sajian selengkapnya; dipagelarkan upacara dan musik, dan disiapkan beratus petugas untuk berbagai jawatan. Semua peralatan itu membantu mengungkapkan cita dan maksudnya. Terjadilah kekhusukan yang menjalinkan kepada Shen Ming (Roh suci yang disujudi). Demikianlah dilakukan persembahan, demikianlah diterima persembahan itu. Demikianlah semangat seorang anak berbakti.


Li Ji IVD Bagian III3.16

• Amanat diberikan kepada Taishi (Pencatat Sejarah Agung) untuk membuat daftar para rajamuda berbagai negeri untuk diberi tugas sesuai dengan keberadaannya, dan hewan korban yang diminta dari padanya untuk bersama menyiapkan upacara sembahyang kepada Huang Tian Shang Di (Tuhan Yang Maha Besar, Maha Kuasa, di tempat yang Maha Tinggi) dan di altar untuk Malaikat Bumi dan Gandum (She Ji). Amanat juga diberikan kepada negeri-negeri yang diperintah para pangeran yang semarga, untuk menyediakan bersama, makanan ternak dan padi-padian untuk makanan hewan korban) Miao leluhur.


Satu Yin dan satu Yang= Dao (Jalan Suci)
Yi Jing Babaran Agung A.V.24

• Dalam persembahyangan pada musim panas (di) berkaitan dengan unsur ‘yang’ – pada bulan kelima (wu yue)

• Dalam persembahyangan musim gugur (chang) berkaitan dengan unsur ‘yin’, karena bulan purnama (yuan yue) pada saat itu yang lebih sempurna.


Yi Jing Babaran Agung B.V.(32)
“Begitu matahari pergi, datanglah bulan. Begitu bulan pergi, datanglah matahari. Matahari, Bulan, saling mendorong/bergantian dan terbitlah terang. Dingin pergi panas datang. Panas pergi dingin datang. Dingin dan panas saling mendorong dan sempurnalah masa satu tahun. Yang pergi itu berkurang kian berkurang. Yang datang itu tambah kian bertambah. Proses kian berkurang, kian bertambah, saling mempengaruhi dan membawakan berkah untuk pertumbuhan/kehidupan

0 komentar:

Posting Komentar