Rabu, 22 September 2010

Buletin MAKIN-PAKIN Cimanggis (semoga bermanfaat)

Para dq.sedikit meriview bulletin yang telah kami buat dan telah juga diterbitkan pada tanggal 5 september 2010.. ternyata banyak yang dari para dq. yang tidak mendapatkannya.. maka dari itu kami pun bermaksud untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan apa yang telah kami dapatkan.. bila ada kesalahan mohon di koreksi..B

buletin ini merupakan buletin yang bersumber dari umat dan untuk umat. berikut isi dari bulletin tersebut :

BULETIN AGAMA KHONGHUCU

MAKIN-PAKIN CIMANGGIS/ SUKMAJAYA KOTA DEPOK

EDISI : I/IX/2010



Media Komunikasi, Edukasi, dan Komunikasi

Dari Umat dan Untuk Umat

SEMBAHYANG JING HE PING / JING HAP PING

Teks doa :

Kehadirat Tian, dengan bimbingan Nabi Kong Zi, Dipermuliakanlah! Semoga beroleh kami kekuatan dan kemampuan menjunjung tinggi Kebenaran dan menjalankan Kebajikan.


Puji dan syukur kami panjatkan dalam bulan suci Chiet Gwee ini, diperkenan kami berhimpun melaksanakan sembahyang penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah para leluhur, umat yang telah lebih dahulu menunaikan kewajiban hidupnya di atas dunia ini.

Semoga bagi para arwah leluhur itu berkenan Tian memberikan tempat yang tentram dan damai dalam cahaya kemuliaan kebajikan, Cahaya Suci Tian.

Dipermuliakanlah!

Para leluhur, para saudara serta segenap umat yang telah mendahulu dalam rakhmat Tian dengan bimbingan Nabi Kong Zi, terimalah hormat dan persembahan kami. Saat ini kami kenangkan kembali sejarah kemanusiaan di muka bumi ini, bahwa yang dapat kami miliki dan alami serta jalankan dalam hidup yang kini tidak dapat lepas dari yang telah lampau.

Sebagai penerus daripada hal-hal yang lama, dari peristiwa-peristiwa yang lalu, yang baik maupun yang buruk, yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, semuanya itu menjadi pelajaran bagi kami yang masih menunaikan kewajiban hidup saat ini, juga bagi generasi penerus di masa mendatang.

Dan sembahyang yang kami selenggarakan ini, semoga menjadi kenangan yang memberi dorongan dan kesediaan untuk selalu mengusahakan diri dalam Kebajikan, karena daripadanyalah boleh diturunkan berkah dari rakhmat Tian.

Dipermuliakanlah!

Sembah dan sujud ke hadirat Tian, semoga jauhlah hati dari segala kelemahan, dari keluh gerutu kepada Tian, dari sesal penyalahan kepada sesama, dapat tekun belajar hidup benar, dari tempat yang rendah ini menuju tinggi menempuh Jalan Suci. Teguhlah Iman, yakin Tian senantiasa Penilik, Pembimbing dan Penyerta kehidupan ini. Shanzai!

MAKNA PERSEMBAHYANGAN JING HE PING

Demikianlah laku bakti itu : Langit mempunyai ketertiban, bumi mempunyai kebenaran dan rakyat/manusia mempunyai prilaku. Maka ketertiban langit dan bumi itu menjadi teladan rakyat. Oleh karena langit, bumi menjadi subur dan member keberuntungan. Sungguh besarlah makna laku bakti. Di antara watak-watak yang terdapat langit dan bumi, sesungguhnya manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar daripada laku bakti. Di dalam laku bakti tiada yang lebih besar daripada menaruh hormat kepada orang tua dan hormat kepada orang tua itu tiada yang lebih besar daripada bersujud dan hidup selaras dengan Firman Tuhan.

Seorang Susilawan mengutamakan pokok, sebab, setelah pokok itu tegak, niscaya Jalan Suci itu akan tumbuh. Laku bakti dan rendah hati itulah pokok perilaku Cinta kasih, Pokok Kebajikan. Dalam berkata, ingatlah akan orang tuamu, ingat akan leluhurmu. Maka dengan sembahyang kepada arwah leluhur menjadikan orang senantiasa ingat akan tanggung jawabnya kepada yang telah mendahulu. Ia akan membina diri, hati-hati dalam perbuatan dan takut menodai mereka yang telah mendahulu. Dengan hormat kepada leluhur berarti pula hormat setia kepada Tian, membawa perbuatannya berkenan kepada Tian sehingga boleh membawa berkah bagi dunia.

Demikianlah pada bulan 7 Imlek / Yinli, dilakukan sembahyang kepada leluhur, dilakukan pula sembahyang kepada segenap arwah yang telah mendahulu dan semuanya hendaknya meneguhkan iman kita setia melaksanakan Firman Tian dan mencintai, tenggang rasa, tepa salira kepada sesama makhluk Tian dan menyayangi lingkungan hidupnya. Jangan lupakan biar kepada mereka yang telah jauh. Perbuatan yang selaras dengan Firman itu akan banyak menurunkan berkah.

“Sesungguhnya laku bakti itu ialah pokok kebajikan. Daripadanya agama berkembang. Tubuh, anggota badan, rambut dan kulit, diterima dari ayah dan bunda. Perbuatan tidak berani membiarkannya rusak, itulah permulaan laku bakti. Menegakkan diri hidup melaksanakan Jalan Suci, meninggalkan nama baik di jaman kemudian sehingga memuliakan ayah dan ibu, itu akhir laku bakti. Adapun laku bakti itu dimulai dengan mengabdi kepada orang tua, selanjutnya mengabdi kepada pemimpin dan akhirnya menegakkan diri”.

Ucapan Terimakasih:

Kepada seluruh Donatur, Dermawan dan Simpatisan yang telah berparsipasi dalam pengumpulan dana dan sembako untuk pelaksanaan Sembahyang Jin He Ping. Semoga Tian senantiasa memberkahi. Shanzai!

LEBIH KENAL NABI KHONGCU

Para Dq. Murid Nabi Khongcu seluruhnya berjumlah 3000 orang dan yang menguasai ajaran Nabi ada 72 orang murid dan yang sangat bijaksana ada 12 orang atau yang sering kita sebut dengan DUA BELAS Murid Yang Bijak (SIEP JI TIAT). Nah dari yang 12 belas bijaksana.. masih ada murid Nabi yang beserta Nabi Khongcu atau bisa disebut juga EMPAT YANG JODOH..

Sekarang para dq. Kita mulai dulu ya!!! Dengan 12 yang sangat bijaksana siapa saja sich mereka.. berikut nama-nama tentang 12 yang bijaksana dan sedikit keterangan tentang pribadinya :

Bien Sun alias Cu Khian

Ia orang negeri Lo, 15 tahun lebih muda dari NABI, menurut catatan sejarah oleh Suma Chian, tetapi di dalam Kitab Ke Gi di tulis 50 tahun lebih muda. Ketika mula-mula menjadi murid Nabi Khongcu, ia nampak begitu lemah seperti menderita kelaparan dan ternyata kemudian lambat laun menjadi nampak sehat nampak puas.

Cu Khong bertanya mengapa ia dapat demikian, Bien Sun menjawab,

“Saya datang dari tengah-tengah rumpun bambu dan alang-alang ketika datang menghadap Guru. Guru telah melatih hatiku dalam cita dan laku bakti dan memberi contoh suri teladan raja-raja suci purba. Saya merasa suka dengan ajarannya, tetapi ketika saya ke luar dan melihat orang-orang dengan kekuasaannya, dengan payung, panji dan segala kemuliaan yang mengelilinginya, saya tertarik dengan pertunjukkan itu pula. Kedua hal itu saling menyerang dalam dadaku. Saya tidak dapat menentukan pilihan, maka Nampak berputus asa. Tetapi kini ajaran guru telah meresap demikian dalam di hati. Kemajuanku juga banyak mendapat bantuan oleh suri teladan kawan-kawan. Kini saya tahu apa yang harus ku ikuti dan apa yang harus ku hindari, dan segala kemuliaan oleh kekuasaan terasakan tidak lebih seperti debu belaka. Demikianlah kini saya Nampak sehat dan puas.


Bien Cu Khian termasuk murid Nabi Khongcu yang maju, terkenal akan kesucian dan laku baktinya.


2. Jiam Yong alias Tiong kiong,


Sebutannya Jiam Cu. Ia orang negeri lo, 29 tahun lebih muda dari Nabi. Ayahnya terkenal kurang baik perilakunya, tetapi Nabi menyatakan bahwa hal itu tidak mengurangi nilai perilaku kebajikan Jiam Yong.


3. Twanbok Su atau Cu Khong,

Orang negeri Wee, 31 tahun lebih muda dari Nabi. Ia seorang yang sangat luwes dan pandai bicara.

tentang Cu khong, Nabi bersabda, “sejak aku mendapatkan Su (Cu Khong), tiap hari datang siswa dari tempat-tempat yang jauh”

ketika raja muda King dari negeri Cee bertanya mengapa Tiong Ni (Nabi Khongcu) di sebut sebagai seorang Nabi; Cu Khong menjawab, “aku tidak tahu. Aku sepanjang hidup menjunjung langit, tetapi aku tidak tahu berapa jauh tingginya; aku menginjak bumi, tetapi aku tidak tahu berapa tebalnya. Di dalam mengikuti Guru aku laksana seorang yang kehausan lalu dengan sebuah gayung menciduk air dari sungai, dan di sana ia minum sepuas-puasnya tanpa mengetahui dalamnya sungai itu..”

Ketika ia berangkat memangku jabatan sebagai komandan daerah Sien Yang, Nabi menasehatinya, “Di dalam memperlakukan bawahan, tiada yang lebih daripada adil dan bila di karuniai kekayaan, tiada yang lebih baik daripada hidup sederhana. Pegang teguh dua perkara ini dan jangan menyimpang daripadanya. Menyembunyikan kepandaian orang adalah menutupi kebijaksanaan; membeberkan keburukan orang adalah bagian daripada orang rendah budi. Berbicara buruk tentang orang yang engkau belum berusaha mendapat kesempatan membimbing/ mengingatkannya adalah bukan jalan suci tentang persaudaraan dan keharmonisan.”

Cu khong pernah memangku jabatan tinggi di negeri Lo dan Wee wafat di negeri Cee. Ia sangat mencintai dan menghormati gurunya.


4. Tiong Yu atau Cu Lo alias Kwi lo.

Ia orang negeri daerah Pian, negeri Lo, hanya 9 tahun lebih muda dari Nabi.

Ketika pertama bertemu Nabi ia di tanya akan kegemarannya dan menjawab,

“Pedang panjangku. “Nabi bersabda, “Bila Kepandainmu itu ditambah dengan hasil belajar, engkau akan menjadi seorang susilawan (kuncu).”Cu Lo menjawab,”Apa faedahnya belajar? Di Gunung Selatan ada tumbuh rumpun bambu, batangnya keras dan lupus. Bila di potong dan dijadikan anak panah, akan dapat menembusi tebalnya kulit badak, apakah faedahnya belajar?” Nabi bersabda, “itu benar, tetapi bila anak panah itu engkau beri bulu dan mata dari baja, tidakkah akan menembus lebih dalam?” Cu Lo lalu membongkok dua kali dan mohon di terima sebagai murid.

Tentang Cu lo, Nabi bersabda, “Setelah kehadiran Cu lo, Tidak ada kata-kata jahat datang ke telingaku”.

Ketika Nabi pulang ke negeri Lo, Cu Lo bekerja sebagai panglima di negeri Wee; ia gugur tatkala di negeri itu terjadi pengkhianatan hasil komplotan ayah rajamuda negeri Wee yang mencari suaka di negeri Cien dan berusaha merebut kekuasaan dari tangan puteranya.

Cu lo seorang yang sederhana, Jujur dan kasar pribadinya Sangat mengundang simpatik

5. Phok Siang atau Cu He.

Ia kurang jelas asal-usulnya ada yang mengatakan ia orang negeri wee, gwi, Un. Usianya 45 tahun lebih muda dari Nabi dan berusia lanjut.

Pada tahun 406 SM, ia tercatat menyerahkan beberapa jilid kitab Suci kepada rajamuda Bun dari negeri Gwi. Ia termasyhur sebagai seorang punjangga yang banyak membaca dan saksama, bahkan lebih teliti.

Kitab Mao Si (kitab Sanjak yang di himpun orang marga mao) di dalamya terkandung pemikiran Cu He. Kong Yang Koo dan Kok Liang Cik juga menerima pengetahuan Kitab Chun Chiu dari Cu He.

Tambahan :

Kok liang cik => penyusun kitab chun chiu kok-liang Thwan

Kong yang ko => penyusun kitab chun chiu kong-yang Thwan.


6. Cwansun Su atau Cu Tiang

Orang negeri Tien, 48 tahun lebih muda dari Nabi.

Tentang Cu Tiang ini, Cu khong berkata, “ia orang yang tidak membanggakan jasa; ia tidak menunjukkan kegembiraan karena mendapatkan kedudukan terhormat; juga tidak besar mulut dan tidak lengah;tidak menunjukkan kesombongan kepada anak buahnya; demikianlah sifat Cwansun Su”

Untuk keenam murid Nabi yang lainnya..Tunggu Edisi berikut….!!!




KIDUNG ROHANI

JALAN KEBAJIKAN

Cipt: Tjoa Ang Tris (Bogor)

Betapa indah agung dan mulia

Jalan kebajikan yang nabi sabdakan

Lembut terasakan menyentuh kalbu

Genta sucimu gemakan kedamaian


Bimbing kami yah nabi khongcu

Di dalam ajaran mu

Agar kami dapat selalu

Berjalan di dalam kebajikan mulia


Hanya di dalam sabda nabi khongcu

Nabi agung sepanjang masa




JANGAN LUPAKAN DIA



Cipt : BS. Darma

Bila hati gelisah

Hidup rasa gelisah

Makan tak merasakan

Tidur tak bisa nyenyak


Jangan lupakan dia

Yang selalu membimbingmu

Dia akan menolong

Di kala kita susah



“Cinta kasih itulah Rumah sentosa dan Kebenaran itulah Jalan Lurus.

Kalau membiarkan Rumah Sentosa itu kosong dan tidak mau mendiaminya,menyingkiri Jalan Lurus itu dan tidak mau melewatinya ini sungguh menyedihkan”



(ren, ren an zhai ye; yi, ren zhi zheng lu ye. kuang an zhai er fu ju,she zheng lu er bu you , ai zai ! )

(Meng Zi IVA:10)

0 komentar:

Posting Komentar